Selasa, 11 November 2008

Cerita Fisika

Cerita singkat mengenai Teori Relativitas

 

Perkembangan fisika selama ini selalu menjurus pada penyatuan teori-teori. Semakin banyak sebuah teori menjelaskan fenomena, semakin fundamental teori tersebut. Sebelum 1900, sejarah mencatat dua penyatuan teori yang mengubah pemahaman manusia terhadap alam semesta. Pertama adalah penyatuan teori Gravitasi oleh Isaac Newton pada tahun 1687. Kedua adalah penyatuan teori listrik-magnet-cahaya oleh James Clerk Maxwell pada tahun 1855. Teori Elektromagnetik merupakan teori penyatuan/unifikasi kedua yang dibuat manusia dan menjadi teori fundamental fisika kedua setelah Hukum Gravitasi Newton. Kalau Newton berlaku untuk benda berukuran makro, maka Maxwell untuk benda berukuran mikro.

Suksesnya dua teori penyatuan tersebut bukan tanpa masalah. Ada sebuah masalah yang tidak terpecahkan pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Persoalan ini lahir dari persamaan gerak benda Newton dan persamaan Maxwell. Persamaan Maxwell mengatakan bahwa tidak peduli kita berlari mengejar atau menjauhi berkas cahaya, kecepatan cahaya tetap sama, tidak peduli betapa cepat kita berlari. Berbeda dengan hukum gerak benda Newton, yang mengizinkan kita bisa mengejar kecepatan cahaya asal memiliki percepatan yang cukup. Bagaimana mungkin kecepatan cahaya tidak terlihat bertambah cepat atau lambat relatif terhadap kita yang bergerak menjauh atau mendekatinya?

Disinilah teori relativitas khusus Einstein merubah segala-galanya. Kecepatan adalah sebuah ukuran jarak tempuh dibagi oleh lama waktu tempuh, dan ini jelas tergantung oleh ruang dan waktu. Semua konsep fisika yang dibangun dari dua teori penyatuan ini memandang ruang dan waktu adalah dua hal yang tetap dan tak-berubah oleh apapun fenomena di alam semesta. Ruang dan waktu menjadi dua patokan utama dalam pengamatan dan pengukuran fenomena alam. Dan sangat berbeda dengan gagasan ini, Einstein menyatakan ruang dan waktu tidak tetap dan tidak tak-berubah. Sebaliknya, ruang dan waktu ini seperti karet yang bisa memanjang dan memendek. Ruang dan waktu mengatur diri mereka sendiri untuk menjaga sesuatu yang lain - kecepatan cahaya - tetap, tidak peduli pergerakan benda itu mendekati atau menjauhi berkas cahaya. Dengan kata lain, benda yang bergerak menuju atau menjauhi berkas cahaya merasakan ruang dan waktu memuai atau memendek, sehingga kecepatan cahaya pada akhirnya tetap atau tidak berubah.

Inilah revolusi terbesar fisika yang merubah cara pandang kita terhadap alam semesta. Ruang dan waktu bukan lagi sesuatu yang tetap, melainkan kecepatan cahaya lah yang tetap dan nilainya absolut. Tidak ada yang lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Teori Relativitas Khusus menyatukan konsep ruang dan waktu yang diperlakukan berbeda pada fisika sebelumnya menjadi satu: konsep ruang-waktu (spacetime). Dan inilah cikal bakal revolusi kedua oleh Einstein, lewat Teori Relativitas Umumnya pada tahun 1915.

Rumus einstein yang paling terkenal adalah E = mc2

 

 

Makanan Untuk diabet

Dari makanan penderita diabetes lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan.  

Sementara itu tingginya serat dalam sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah.

 Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak terlalu membebani kerja ginjal.